pertemuan 4

Senin, 01 Mei 2017

pertemuan 4



PARAMETER PENYIMPANAN SEKUNDER

·         Parameter adalah sebuah acuan yang dapat digunakan untuk menetapkan keadaan/kondisi, maupun kadar/ ukuran tertentu.
·         Parameter penyimpan sekunder merupakan waktu yang dibutuhkan untuk membaca dan menulis pada disk.
·         Parameter  penyimpanan sekunder, di antaranya:
·         Waktu akses acak (random access time)
·         Rate transfer data (transfer data rate)
·         Waktu Akses Acak (random access time)  : yaitu waktu rata-rata yang diperlukan head untuk mencapai (menemukan) posisi dari item data yang diinginkan (secara acak)
·         Pencarian Lokasi/Posisi Penyimpanan : Waktu tunda akses (access delay time) adalah waktu yang diperlukan untuk operasi pencarian lokasi penyimpanan.
·         Waktu tunda akses acak ditentukan parameter berikut:
·         Seek time
·         Latency (rational latency)
·         Seek Time : Waktu pergerakan head untuk mencapai track atau silinder lokasi data.

Rumusnya : S = Sc + δi
Ditentukan dengan hubungan :
Sc + dI
       Sc=Waktu start-up
       di = Jarak yang dilalui
Latency
Waktu yang dibutuhkan head untuk menunggu putaran disk sehingga blok data yang dituju tepat di depan head (milisecond)
R=1/2x((60x1000)/RPM
Catatan (RPM adalah : Jumlah putaran permenit)
Contoh
Contoh : Suatu hardisk berkecepatan putar 5000 rpm
Berapa Rotational Latency pada hardisk tersebut?

Jawab :
r = 1/2 * ((60 * 1000)/5000
= 1/2 *(60000)/5000
= 1/2 * 12 = 6 detik

Transfer Rate
Yaitu kecepatan transfer data dari main memory ke secondary memory atau sebaliknya.
Waktu pembacaan atau penulisan bergantung:
       Ukuran blok data
       Data transfer rate perangkat penyimpanan


Bloking
Yaitu unit data yang di transfer.
Blokcing adalah penempatan beberapa record dalam satu 
block, panjang record menentukan metode blockin

Ukuran Blok
Beberapa pertimbangan penentuan ukuran blok antara lain:
1.       Ukuran block tetap menurunkan kompleksitas program
2.       Ukuran block tetap untuk beragam perangkat berbeda dapat memboroskan ruang penyimpanan
3.       Ukuran block dapat mempengaruhi kinerja sistem file
4.       Ukuran block besar dapat mengakibatkan data yang dipindahkan banyak yang tidak diperlukan ketika hanya diperlukan satu record dan memerlukan memori yang besar
5.       Ukuran block kecil berarti pembacaan berulang-ulang untuk data besar

Penempatan record-record ke blok di sebut blocking.
Penyimpanan cara ini bertujuan:
1.       Meningkatkan kecepatan pengambilan record saat terjadi proses.
2.       Menghemat tempat penyimpanan.

Metode Blocking
Metode blocking ada 3, yaitu:
1.       Fixed Blocking
2.       Variable Length Spenned blocking
3.       Variable Length Unspanned Blocking


Fixed Blocking
Jumlah record pada suatu blok sama dengan jumlah record pada blok yang lainnya.
Keuntungan:
       Sederhana
       Memungkinkan pengaksesan acak
Kerugian: dapat terjadi pemborosan di tiap block
Rumusnya             Bfr = B/R
dimana                   : B = ukuran Blok)
                                                R = ukuran Record)
Contoh :
Ukuran Blok 1000 byte
Ukuran Record 10 byte
Hitung : Berapa Bfr?
Jawab :
Bfr = B /R
      = 1000/10
      = 100 Record


Variable Length Spanned Bloking
       Block berisi record-record dengan panjang tidak tetap.
       Jika satu record tidak dapat dimuat di satu block, sebagian record disimpan di block lain.
       Panjang record dapat lebih besar dari block size.
       Tidak ada ruang yang terbuang karena blocking, tapi sulit untuk diimplementasikan.
       Record yang berada pada 2 block memerlukan waktu yang lebih lama dalam pembacaannya.


Rumusnya:
Bfr = (B – P) / (R + P)
Dimana:           P = Ukuran pointer block
                            B = Ukuran block
                            R = Ukuran record
Contoh :
Ukuran Blok     =1000 byte
Ukuran Record =10 byte
Ukuran Pointer = 5
Jawab
Bfr = (1000 – 5) / (10 + 5)
= 995 /15
= 66.33

Variable Length Unspanned Bloking
       Block berisi record-record dengan panjang tidak tetap.
       Setiap record harus dimuat di satu block (tidak di potong-potong atau direntangkan ke block lain)
       Hanya record utuh ditempatkan pada satu block
       Pemborosan terjadi karena record tidak ditempatkan bagi sisa block maka record di tempatkan pada block berikutnya.
       Panjang record tidak boleh lebih panjang dibanding panjang block





Rumusnya:
Bfr = (B – 1/2 R) / (R + P)
Dimana:         P = Ukuran pointer block
                          B = Ukuran block
                          R = Ukuran record
Contoh :
Ukuran Blok     =1000 byte
Ukuran Record =10 byte
Ukuran Pointer = 5
Bfr = (1000 – ½ 10) / (10+5)
          = 995 /15
          = 66.33
Pemborosan Ruang

       Besar ruang yang tidak digunakan untuk menyimpan data
       Diukur berdasarkan relatif terhadap record (per record) pemborosan dibagi menjadi 2 yaitu:
ü  Pemborosan karena GAP
Rumusnya : WG = G / Bfr
ü  Pemborosan karena Blok
rumusnya : WR = B / Bfr
       Pemborosan ini mempengaruhi pencarian/pengaksesan

       Pemborosan untuk Fixed Blocking
W= WG + WR
       Pemborosan untuk Spanned Bloking
W= P + (P+G) / Bfr
       Pemborosan untuk Unspanned Bloking
W= P + (½R+G) / Bfr

Perhitungan Transfer Rate
Konsep Transfer Rate adalah:
  1. Transfer Rate  adalah kecepatan data pada saat di transfer
  2. Transfer diukur dengan satuan byte/detik, Kbyte/detik atau Mbyte/detik.
  3. Pada disk, transfer rate bergantung kecepatan rotasi dan kepadatan rekaman.
Terdapat 2 pengukuran utama yang bergantung , transfer rate , yaitu:
  1. Record transfer time (TR)
Waktu untuk transfer record dengan panjang record R.
TR = R/t
  1. Block transfer time (btt)
Waktu untuk transfer satu blok data.
Btt = B/t
Bulk Transfer Time
Adalah transfer rate yang memperhatikan adanya selang waktu ketika gap-gap dan area non data dilalui.
Untuk pembacaan data besar yang terdiri dari beberapa blok didefinisikan dengan Bulk transfer time ( t’ )
t’ = (t/2) * {R/(R+W)}
Seperti yang terlihat dari rumus, Bulk transfer time ( t’ ) bergantung pada:
  1. Efek dari gap
  2. Efek dari blocking

Buffer
Adalah daerah kerja di memori untuk penyimpanan blok sementara.
Diperlukan manajemen buffer agar dapat memaksimalkan kinerja penyimpanan sekunder dan menjaga pemakaian pemroses
Contoh kebutuhan buffer: suatu sistem komputer dengan 10 pemakai. Tiap pemakai menggunakan 2 file sekaligus, bila diasumsikan setiap file menggunakan 3 buffer, dengan satu blok buffer  menampung 2 Kbyte. Maka total kapasitas buffer yang digunakan:
Banyaknya blok buffer   :               10 × 2 × 3 = 60
Total kapasitas buffer     :              
=             jumlah pemakai × jumlah file × buffer × kapasitas 1 blok buffer   
=             10 × 2 × 3 × 2024
=             121.440 byte
L A T I H A N
  1. Hitunglah rotational latency bila kecepatan putar disk (rpm) adalah sebagai berikut:
  1. 2500 rpm
  2. 2000 rpm
  3. 7000 rpm
  4. 8000 rpm
  5. 10000 rpm


Jawab :
1.       Diketahui rpm 2500
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/2500
               = 1/2 *(60000)/2500
               = 1/2 * 24 = 12 detik
2.       Diketahui rpm 2000
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/2000
               = 1/2 *(60000)/2000
               = 1/2 * 30 = 15 detik
3.       Diketahui rpm 7000
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/7000
               = 1/2 *(60000)/7000
               = 1/2 * 8,57 = 1,2 detik
4.       Diketahui rpm 8000
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/8000
               = 1/2 *(60000)/8000
               = 1/2 * 7,5 = 3,7 detik
5.       Diketahui rpm 10000
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/10000
               = 1/2 *(60000)/10000
               = 1/2 * 6 = 3 detik
Latihan
Diketahui sebuah harddisk memiliki karakteristik:
       Seek time (s)                      =             10 ms
       Kecepatan putar disk      =             3000 rpm
       Transfer rate (t)                =             1024 byte/s
       Ukuran blok (B)                 =             2048       byte
       Ukuran record (R)            =             128 byte
       Ukuran gap (G)                 =             64 byte
(penyimpanan record menggunakan metode fixed blocking)
Hitung:
  1. Bfr
  2. r
  3. TR
  4. Btt
  5. W= G/Bfr
  6. t’
jawab

a. Bfr = B/R = 2048/128 = 16
b. r = ½ x ((60x1000)/rpm)
      = ½ x (60.000/3000)
      = 10
c. Tr = R/t = 128/1024 = 0.125
d. Btt = B/t = 2048/1024 = 2
e. WG = G/Bfr = 64/16 = 4
f. t’ = (t/2) *(R/(R+W))
      = (1024/2) * (128/(128+4))
      = 512 * 0,96
      = 491,52

Latihan
Diketahui sebuah harddisk memiliki karakteristik:
a.       Seek time (s)      =             10 ms
b.       Kecepatan putar disk      =             6000 rpm
c.       Transfer rate (t) =             2048 byte/s
d.       Ukuran blok (B) =             2048 byte
e.       Ukuran record (R)            =             250 byte
f.        Ukuran gap (G) =             256 byte
g.       Ukuran pointer (P)           =             8 byte
hitung:
a.          Bloking factor    b.            Record transfer time
c.           Block transfer time          d.            Pemborosan ruang
e.       Bulk transfer rate
Jika metode blockingnya:
a.       Fixed blocking    b.            Variabel spanned
c.           Variabel unspanned      

jawab
fix blocking
a.       bfr = B/R
      = 2048/250
      = 8,192
WG = G/Bfr
          256/8,19 = 31,25
W = WG + WR
      = 31,25 + 250,06
      = 281,3000
WR = B/Bfr
        = 2048/8,19 = 250,06
Btt = B/t
       = 2048/2048
       = 1
TR = R/t
      = 250/2048 = 0,122
 t’ = (t/2) *(R/(R+W))
        = (2048/2) * (250/(250+506))
        = 1024 * 0.33
        = 337,92

Bfr = (B-P) / (R+P)
      = (2048 – 8) / (250 + 8)
      =2048/258 = 7,9

Spanned Blocking
 a. Bfr = (B-P) / (P+R)
          = (2048 – 8) / (8+250)
          = 2040 / 258 = 7,90
 b. Tr = R/t = 250/2048 = 1,22
 c. Btt = B/t = 2048/2048 = 1
 d. W = P + (P+G) / Bfr
      = 8 + (8 + 256) / 7,90
      = 8 + 264 / 7,90 = 41,41
 e. t’ = (t/2) *(R/(R+W))
        = (2048/2) * (250/(250 + 41,41))
        = 1024 * 250 / 291,41
        = 878,48

Unspanned Blocking
 a. Bfr = (B - ½ R) / (P+R)
        = (2048 – ½ 250) / (8+250)
        = 1923 / 258 = 7,45
 b. Tr = R/t = 250/2048 = 1,22
 c. Btt = B/t = 2048/2048 = 1
 d. W = P + (½ R +G) / Bfr
      = 8 + (½ 250 + 256) / 7,45
      = 8 + 381 / 7,45 = 59,14
 e. t’ = (t/2) *(R/(R+W))
        = (2048/2) * (250/(250 + 59,14))
        = 1024 * 250 / 309,14
        = 828,10


0 komentar :

Posting Komentar