pertemuan 4
PARAMETER PENYIMPANAN SEKUNDER
·
Parameter
adalah sebuah acuan yang dapat digunakan untuk menetapkan
keadaan/kondisi, maupun kadar/ ukuran
tertentu.
·
Parameter
penyimpan sekunder merupakan waktu yang dibutuhkan untuk membaca dan menulis
pada disk.
·
Parameter
penyimpanan sekunder, di antaranya:
·
Waktu
akses acak (random access time)
·
Rate
transfer data (transfer data rate)
·
Waktu
Akses Acak (random access time) :
yaitu
waktu rata-rata yang diperlukan head untuk mencapai (menemukan) posisi dari
item data yang diinginkan (secara acak)
·
Pencarian
Lokasi/Posisi Penyimpanan : Waktu
tunda akses (access delay time) adalah waktu yang diperlukan untuk
operasi pencarian lokasi penyimpanan.
·
Waktu
tunda akses acak ditentukan parameter berikut:
·
Seek
time
·
Latency
(rational latency)
·
Seek Time : Waktu pergerakan head untuk mencapai track atau silinder
lokasi data.
Rumusnya : S = Sc + δi
Ditentukan dengan hubungan :
Sc + dI
•
Sc=Waktu start-up
•
di
= Jarak yang dilalui
Latency
Waktu yang dibutuhkan head untuk menunggu
putaran disk sehingga blok data yang dituju tepat di depan head (milisecond)
R=1/2x((60x1000)/RPM
Catatan (RPM adalah : Jumlah putaran permenit)
Contoh
Contoh : Suatu hardisk berkecepatan putar
5000 rpm
Berapa Rotational Latency pada
hardisk tersebut?
Jawab :
r = 1/2 * ((60 * 1000)/5000
= 1/2 *(60000)/5000
= 1/2 * 12 = 6 detik
Transfer Rate
Yaitu kecepatan transfer data dari main memory ke secondary memory
atau sebaliknya.
Waktu pembacaan atau penulisan bergantung:
•
Ukuran
blok data
•
Data
transfer rate perangkat
penyimpanan
Bloking
Yaitu unit data yang di
transfer.
Blokcing adalah penempatan beberapa record dalam satu
block, panjang record menentukan metode blockin
Ukuran Blok
Beberapa pertimbangan
penentuan ukuran blok antara lain:
1. Ukuran
block tetap menurunkan kompleksitas
program
2. Ukuran
block tetap untuk beragam perangkat berbeda dapat memboroskan ruang penyimpanan
3. Ukuran
block dapat mempengaruhi kinerja sistem file
4. Ukuran
block besar dapat mengakibatkan data
yang dipindahkan banyak yang tidak diperlukan ketika hanya diperlukan satu
record dan memerlukan memori yang besar
5. Ukuran
block kecil berarti pembacaan berulang-ulang untuk data besar
Penempatan record-record ke
blok di sebut blocking.
Penyimpanan cara ini bertujuan:
1. Meningkatkan kecepatan pengambilan record
saat terjadi proses.
2. Menghemat tempat penyimpanan.
Metode Blocking
Metode blocking ada 3, yaitu:
1.
Fixed Blocking
2.
Variable Length Spenned blocking
3.
Variable Length Unspanned Blocking
Fixed Blocking
Jumlah record pada suatu blok sama dengan jumlah record pada blok yang
lainnya.
Keuntungan:
• Sederhana
• Memungkinkan
pengaksesan acak
Kerugian: dapat terjadi
pemborosan di tiap block
Rumusnya : Bfr
= B/R
dimana : B = ukuran Blok)
dimana : B = ukuran Blok)
R = ukuran Record)
Contoh :
Ukuran Blok 1000 byte
Ukuran Record 10 byte
Ukuran Record 10 byte
Hitung : Berapa Bfr?
Jawab :
Bfr = B /R
= 1000/10
= 100 Record
= 1000/10
= 100 Record
Variable Length Spanned Bloking
• Block berisi record-record dengan panjang
tidak tetap.
• Jika satu record tidak dapat dimuat di
satu block, sebagian record disimpan di block lain.
• Panjang record dapat lebih besar
dari block size.
• Tidak ada ruang yang terbuang
karena blocking, tapi sulit untuk diimplementasikan.
• Record yang berada pada 2 block
memerlukan waktu yang lebih lama dalam pembacaannya.
Rumusnya:
Bfr = (B – P) / (R + P)
Dimana: P = Ukuran pointer block
B = Ukuran
block
R = Ukuran
record
Contoh :
Ukuran Blok =1000 byte
Ukuran Record =10 byte
Ukuran Pointer = 5
Jawab
Bfr = (1000 – 5) / (10 + 5)
= 995 /15
= 66.33
Variable Length Unspanned Bloking
• Block berisi record-record dengan panjang
tidak tetap.
• Setiap record harus dimuat di satu block
(tidak di potong-potong atau direntangkan ke block lain)
• Hanya record utuh ditempatkan pada satu
block
• Pemborosan terjadi karena record tidak
ditempatkan bagi sisa block maka record di tempatkan pada block berikutnya.
• Panjang record tidak boleh lebih panjang
dibanding panjang block
Rumusnya:
Bfr = (B – 1/2 R) / (R + P)
Dimana: P = Ukuran pointer block
B = Ukuran block
R = Ukuran record
Contoh :
Ukuran Blok =1000 byte
Ukuran Record =10 byte
Ukuran Pointer = 5
Bfr = (1000 – ½ 10) / (10+5)
= 995 /15
=
66.33
Pemborosan Ruang
• Besar
ruang yang tidak digunakan untuk menyimpan data
• Diukur
berdasarkan relatif terhadap record (per record) pemborosan dibagi
menjadi 2 yaitu:
ü Pemborosan
karena GAP
Rumusnya : WG = G / Bfr
ü Pemborosan
karena Blok
rumusnya : WR = B / Bfr
rumusnya : WR = B / Bfr
• Pemborosan
ini mempengaruhi pencarian/pengaksesan
• Pemborosan untuk Fixed Blocking
W= WG + WR
• Pemborosan untuk Spanned Bloking
W= P + (P+G) / Bfr
• Pemborosan untuk Unspanned
Bloking
W= P + (½R+G) / Bfr
Perhitungan Transfer Rate
Konsep Transfer Rate adalah:
- Transfer
Rate adalah kecepatan data pada
saat di transfer
- Transfer
diukur dengan satuan byte/detik, Kbyte/detik atau Mbyte/detik.
- Pada
disk, transfer rate bergantung kecepatan rotasi dan
kepadatan rekaman.
Terdapat 2 pengukuran utama yang bergantung , transfer
rate , yaitu:
- Record
transfer time (TR)
Waktu untuk transfer record dengan panjang record R.
TR = R/t
- Block
transfer time (btt)
Waktu untuk transfer satu blok data.
Btt = B/t
Bulk Transfer Time
Adalah transfer
rate yang memperhatikan adanya selang waktu ketika gap-gap dan area non data
dilalui.
Untuk pembacaan data besar yang terdiri dari beberapa blok
didefinisikan dengan Bulk transfer time ( t’ )
t’ = (t/2) *
{R/(R+W)}
Seperti yang terlihat dari rumus, Bulk transfer time (
t’ ) bergantung pada:
- Efek
dari gap
- Efek
dari blocking
Buffer
Adalah daerah
kerja di memori untuk penyimpanan blok sementara.
Diperlukan manajemen buffer agar dapat memaksimalkan
kinerja penyimpanan sekunder dan menjaga pemakaian pemroses
Contoh kebutuhan buffer:
suatu sistem komputer dengan 10 pemakai. Tiap pemakai menggunakan 2 file
sekaligus, bila diasumsikan setiap file menggunakan 3 buffer, dengan
satu blok buffer menampung 2
Kbyte. Maka total kapasitas buffer yang digunakan:
Banyaknya blok buffer : 10
× 2 × 3 = 60
Total kapasitas buffer :
= jumlah pemakai × jumlah file × buffer
× kapasitas 1 blok buffer
= 10 × 2 × 3 × 2024
= 121.440 byte
L A T I H A
N
- Hitunglah rotational latency
bila kecepatan putar disk (rpm) adalah sebagai berikut:
- 2500 rpm
- 2000 rpm
- 7000 rpm
- 8000 rpm
- 10000 rpm
Jawab :
1. Diketahui
rpm 2500
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/2500
= 1/2 *(60000)/2500
= 1/2 * 24 = 12 detik
= 1/2 *(60000)/2500
= 1/2 * 24 = 12 detik
2. Diketahui
rpm 2000
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/2000
= 1/2 *(60000)/2000
= 1/2 * 30 = 15 detik
= 1/2 *(60000)/2000
= 1/2 * 30 = 15 detik
3. Diketahui
rpm 7000
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/7000
= 1/2 *(60000)/7000
= 1/2 * 8,57 = 1,2 detik
= 1/2 *(60000)/7000
= 1/2 * 8,57 = 1,2 detik
4. Diketahui
rpm 8000
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/8000
= 1/2 *(60000)/8000
= 1/2 * 7,5 = 3,7 detik
= 1/2 *(60000)/8000
= 1/2 * 7,5 = 3,7 detik
5. Diketahui
rpm 10000
Ditanya r ?
Jawab r = 1/2 * ((60 * 1000)/10000
= 1/2 *(60000)/10000
= 1/2 * 6 = 3 detik
= 1/2 *(60000)/10000
= 1/2 * 6 = 3 detik
Latihan
Diketahui sebuah harddisk memiliki karakteristik:
• Seek time (s) = 10 ms
• Kecepatan putar disk = 3000
rpm
• Transfer rate (t) = 1024
byte/s
• Ukuran blok (B) = 2048 byte
• Ukuran record (R) = 128
byte
• Ukuran gap (G) = 64 byte
(penyimpanan
record menggunakan metode fixed blocking)
Hitung:
a. Bfr = B/R = 2048/128 = 16
b. r = ½ x ((60x1000)/rpm)
= ½ x (60.000/3000)
= 10
c. Tr = R/t = 128/1024 = 0.125
d. Btt = B/t = 2048/1024 = 2
e. WG = G/Bfr = 64/16 = 4
f. t’ = (t/2) *(R/(R+W))
= (1024/2) * (128/(128+4))
= 512 * 0,96
= 491,52
Latihan
Diketahui sebuah
harddisk memiliki karakteristik:
a. Seek time (s) = 10 ms
b. Kecepatan putar disk = 6000
rpm
c. Transfer rate (t) = 2048 byte/s
d. Ukuran blok (B) = 2048 byte
e. Ukuran record (R) = 250
byte
f.
Ukuran
gap (G) = 256
byte
g. Ukuran pointer (P) = 8 byte
hitung:
a. Bloking factor b. Record transfer time
c. Block transfer time d. Pemborosan ruang
e. Bulk transfer rate
Jika metode blockingnya:
a. Fixed blocking b. Variabel
spanned
c. Variabel unspanned
jawab
fix blocking
a.
bfr = B/R
= 2048/250
= 8,192
WG = G/Bfr
256/8,19 = 31,25
W = WG + WR
= 31,25 + 250,06
= 281,3000
WR = B/Bfr
= 2048/8,19 = 250,06
Btt = B/t
= 2048/2048
= 1
TR = R/t
= 250/2048 = 0,122
t’ = (t/2) *(R/(R+W))
= (2048/2) * (250/(250+506))
= 1024 * 0.33
= 337,92
Bfr = (B-P) / (R+P)
= (2048 – 8) / (250 + 8)
=2048/258 = 7,9
Spanned Blocking
a. Bfr = (B-P) / (P+R)
= (2048 – 8) / (8+250)
= 2040 / 258 = 7,90
b. Tr = R/t = 250/2048 = 1,22
c. Btt = B/t = 2048/2048 = 1
d. W = P + (P+G) / Bfr
= 8 + (8 + 256) / 7,90
= 8 + 264 / 7,90 = 41,41
e. t’ = (t/2) *(R/(R+W))
= (2048/2) * (250/(250 + 41,41))
= 1024 * 250 / 291,41
= 878,48
Unspanned Blocking
a. Bfr = (B - ½ R) / (P+R)
= (2048 – ½ 250) / (8+250)
= 1923 / 258 = 7,45
b. Tr = R/t = 250/2048 = 1,22
c. Btt = B/t = 2048/2048 = 1
d. W = P + (½ R +G) / Bfr
= 8 + (½ 250 + 256) / 7,45
= 8 + 381 / 7,45 = 59,14
e. t’ = (t/2) *(R/(R+W))
= (2048/2) * (250/(250 + 59,14))
= 1024 * 250 / 309,14
= 828,10




0 komentar :
Posting Komentar