pertemuan 6
Organisasi File Sequensial
1.
Pengertian File Sequential
• Organisasi berkas sequential adalah suatu
cara atau teknik untuk menyimpan dan mengorganisasikan record-record dalam
sebuah berkas.
• Organisasi
sequential merupakan proses dalam system berkas yang mengakses
data secara berurut (ordered
file).
• Setiap record pada file sequensial memiliki jumlah atribut,
nama atribut, urutan atribut, tipe dan panjang field atribut yang sama.
• Record-record
pada file sequensial
diurutkan berdasarkan key tertentu.
• Key
adalah identifikasi unik dari record yang digunakan untuk membedakan satu
record dengan record lainnya.
• Dengan
adanya key, maka bisa dilakukan proses pengurutan yang mengakibatkan waktu
akses yang semakin cepat.
2. Karakteristik File Sequential
·
Atribut-atribut data dikategorikan. Record
berisi semua nilai data atribut dengan urutan dan posisi yang sama.
·
Record-record data terurut dalam satu
aturan/kriteria tertentu.
·
Nama atribut tidak perlu ditulis di tiap record.
·
Setiap record mempunyai data atribut dalam urutan
yang sama.
3.
Komponen
File Sequential
·
Komponen file sekuensial terdiri dari:
a.
Master File (file utama atau file data)
b.
File transaction log berstruktur pile
·
Pada file sekuensial, data yang tersimpan dalam file
utama, merupakan data yang sudah terurut.
·
Sedangkan file transaksi pada file
sekuensial merupakan data yang belum terurut.
4.
Konsep
Penting File Sequential
·
Penentuan urutan record digunakan “kunci”
record, yaitu atribut kunci.
·
“Kunci”
berupa satu atribut atau lebih. (kunci harus unik).
·
Record-record dikelola/dijaga berdasar
atribut-atribut kunci.
5.
Struktur
dan Pengaksesan
Struktur
• Satu
deskripsi tunggal diterapkan ke semua record di file sekuen. Semua record
identik.
• Jika
terdapat penambahan atribut baru ke record, seluruh file harus di reorganisasi,
yaitu: setiap record ditulis ulang dengan ruang kosong (space) untuk item data
baru.
• Bentuk
record tetap (fixed record) mempermudah
pengaksesan.
Implementasi
• Sebutan
file sekuen adalah bila file memenuhi kriteria file sekuen, yaitu record-record
data diurut dalam satu sekuen/aturan tertentu.
• Terdapat
dua implementasi utama file sekuen, yaitu :
1.
Record-record di link satu dengan lainnya
seperti linked-list secara terurut.
2.
Record-record di simpan terurut secara fisik.
Implementasi ini meminimalkan pengaksesan blok sehingga meningkatkan kinerja
pengaksesan sekuen. Pada analisis, implementasi yang digunakan.
Penyisipan
• Penyisipan
dilakukan di file pile, disebut file log transaksi (transaction log file)
atau file overflow. Penyisipan di file log dilakukan sampai ukuran file
pile berukuran besar.
• Pembaruan
secara batch dilakukan saat reorganisasi file.
Mekanisme Reorganisasi
• File
log transaksi diurut (sort) berdasar atribut kunci.
• Dilakukan
penggabungan (file utama dan file log transaksi yang terurut) menjadi file
sekuen baru.
6.
Analisis
Kinerja File Sequensial
Ukuran Record (R)
R= a.V
a : jumlah
atribut (field) pada satu record
V : panjang
rata-rata nilai atribut (byte)
B. Waktu Pengambilan Record Tertentu (TF)
• Pencarian menggunakan atribut non-kunci
q Belum ada file log
TF = ½ waktu pencarian blok
TF = ½ b.(B/t`) = ½
n.(R/t`)
b = jumlah blok
b = n/Bfr
q Sudah ada file log
TFO = ½ o.R/t`
TF = ½ (n+o)R/t`
• Pencarian menggunakan atribut kunci
(pencariaan biner)
q Belum berbentuk log
TF = 2log(b) (s+r+btt+c)
TF= 2log (n/Bfr)(s+r+btt+c)
q Sudah berbentuk log
TF = 2log(n / Bfr) (s+r+btt+c)TFo
TF = 2log(n / Bfr) (s+r+btt+c)+1/2 0 (R/t')
C. Waktu Pengambilan Record Berikutnya (TN)
TN = waktu transfer 1
blok × peluang ditemukannya record dalam blok yang sama
TN = Btt / Bfr
d. Waktu Penyisipan Record Baru (TI)
• Cari, geser, sisip
TI = TF + 1/2 (n/Bfr)(Btt/TRW)
• Memakai log file
TI = s +3r+TRW + (Ty / 0)
e. Waktu Pembaruan Record (TU)
• Bukan kunci
Tu = TF + TRW
• Terhadap kunci: cari record, hapus record,
sisipkan record
TU = TF (main) + TI (file log)
f.
Waktu
Pembacaan Seluruh Record (TX)
Tx = Tsort (0) + (n+0) (R /t')
f.
Waktu
Reorganisasi File (TY)
TY = Tsort (0)old (R /t') + 0 (R / t') + n new (R /t')
TY = Tsort (0) + (n+0) (R /t')
Soal latihan
Diketahui struktur file
sekuen:
Parameter harddisk
a. Putaran disk = 8000 rpm
b. Seek time = 5 ms
c. Transfer rate = 2048 byte/ms
d. Waktu untuk pembacaan dan penulisan = 2 ms
Parameter penyimpanan
a. Metode blocking : fixed blocking
b. Ukuran blok = 4096 byte
c. Ukuran pointer blok = 8 byte
d. Ukuran interblock gap = 1024
byte
Parameter file
a. Jumlah rekord di file = 100.000
rekord
b. Jumlah field = 8 field
c. Jumlah nilai = 25 byte
Parameter
reorganisasi
a. File log transaksi = 0
rekord
Parameter pemrosesan
a. Waktu untuk pemrosesan blok = 2
ms
Hitung
R, TF, TN, TI, TU, TX, TY
Jawab
R = a.v
= 8.25
= 200
Tf nonkunci (belum ada file log)
Bfr = B/R
= 4096/200
= 20,48
WG = G/Bfr
= 1024/20,48 = 50
WR = B/Bfr
= 4096/20,48 = 200
W = WG + WR
= 50 + 200 = 250
t’ = (t/2) x (R/(R+w))
= (2048/2) x (200/(200+250))
= 1024 x (200/450)
= 1024 x 0,44 = 450,56
Tf = ½ n (R/t’)
= ½ 100000 (200/450,56)
= 50000 x 0,44
= 22000
Btt = B/t
= 4096 / 2048 = 2
Tn = btt/bfr
= 2 / 20,48 = 0,09
Ti = Tf + ½ (n/Bfr) (Btt / TRW)
= 22000 + ½ (100000 / 20,48)
(2/2)
= 22000 + ½ (4882,81) . 1
= 22000 + 2441,4
= 24441,4
Tu = TF + TRW
= 22000 + 2 = 22002
Tx = Tsort (0) + (n+0) (R/t’)
= 0 (0) + (100000 + 0) (200 /
450,56)
= 100000 . 0,44
= 44.000
Ty = Tsort (0) + 2 (n+0) (R/t’)
= 0 (0) + 2(100000 + 0)
(200/450,56)
= 200000 . 0,44
= 88000

0 komentar :
Posting Komentar